Contoh Susunan Acara Ibadah Perayaan Natal, Lengkap!

Dapatkan contoh susunan acara ibadah perayaan Natal yang lengkap dan terperinci. Rayakan Natal dengan penuh kebahagiaan dan makna bersama keluarga.

Natal setiap tahunnya dirayakan pada tanggal 25 Desember oleh umat Kristen untuk memperingati kelahiran Yesus Kristus, Sang Juru Selamat yang diyakini sebagai Putra Tuhan. Dalam tradisi Barat, Natal ini juga dapat mengandung aspek non-agamawi seperti kisah tentang Santa Klaus, pohon Natal, kartu Natal, dan bertukar hadiah.

 

Namun tentunya ibadah perayaan Natal akan dilangsungkan baik di Gereja ataupun di lingkungan masing-masing. Jika kamu menjadi bagian dari panitia acara perayaan Natal ini, berikut contoh susunan acara ibadah perayaan Natal sebagai referensi.

 

Susunan Acara Perayaan Natal

 

1. Pembukaan Oleh MC

pembukaan oleh MCMerayakan Natal dengan penuh rasa syukur, di mana kehadiran kasih dan damai memenuhi hati kita. | Kredit: Tribunnews

Perayaan Natal yang digelar di gereja biasanya akan dipandu oleh Master of Ceremony alias MC. Pembawa acara tersebut bertugas dalam memandu jalannya acara supaya sesuai dengan apa yang sudah direncanakan.

 

Di sini MC bisa mengucapkan salah, mengenalkan diri, menyambut dan mengucapkan terima kasih kepada audiens yang sudah datang, serta mengingatkan tujuan acara. MC juga dapat menyebutkan susunan acara yang akan berlangsung pada hari itu.

 

Selain itu, pembawa acara umumnya bertugas untuk menghidupkan acara agar tidak terasa membosankan dan tetap khidmat. Oleh karena itu, orang yang dipilih sebagai MC perlu memiliki kemampuan berbicara yang bagus.

 

2. Saat Teduh

 Susunan acara ibadah perayaan Natal kemudian dilanjutkan dengan Saat Teduh. Itu adalah bagian dari tata acara ibadah Natal, yakni waktu untuk berdiam diri dan berkomunikasi dengan Tuhan. Dengan begitu, jemaat dapat mempersiapkan hati serta pikirannya sebelum melakukan ibadah.

 

3. Nyanyian Pembukaan

Acara berikutnya dilanjutkan dengan nyanyian pembukaan. Untuk mengatur suasana jemaat menyembah kepada Tuhan, dinyanyikan lagu pujian sebelum ibadah dilakukan. Saat melakukan hal tersebut, jemaat dipersilakan berdiri.

 

Adapun contoh lagu yang bisa dinyanyikan untuk pembukaan ibadah Natal yaitu ‘Hari Mari Berhimpun’, ‘Terpujilah Allah’, ‘Hai Dunia, Gembiralah’, ‘Hai, Siarkan di Gunung’, dan lagu-lagu Natal lainnya yang berfokus pada tema Natal lebih sekuler.

 

4. Votum dan Salam

Votum dan salam adalah kebiasaan yang diambil dari gereja-gereja di Belanda. Itu dilakukan sebagai bagian dari liturgi yang membedakan ibadah dengan pertemuan lain. Votum menyatakan bahwa Tuhan Sang Pencipta adalah yang melandasi peribadahan tersebut.

 

Sementara itu, salam adalah salah satu unsur liturgi pembuka. Salam yang diucapkan dalam liturgi Natal misalnya “Salam, salam!” yang muncul dalam bagian ‘Damai yang Kau bawa tiada taranya’. Ketika votum dan salam ini, jemaat masih berada dalam posisi berdiri.

 

5. Pujian Jemaat

Pujian jemaat termasuk dalam susunan acara ibadah perayaan Natal. Nyanyian pujian ini adalah bentuk ungkapan untuk menceritakan keagungan Allah dan kemahakuasaan Allah. Beberapa lagu pujian jemaat yang sering dinyanyikan saat perayaan Natal yaitu KJ 92 Malam Kudus, KJ 94 Hai Kota Mungil Betlehem, KJ 96 Di Malam Sunyi Bergema, KJ 99 Gita Sorga Bergema, dan lain-lain. 

 

6. Doa Pembukaan

Doa pembukaan ibadah perayaan Natal umumnya berisikan ucapan syukur atas kelahiran Yesus Kristus, dan disertai dengan harapan supaya ibadah bisa berjalan dengan baik. Yang mana doa pembukaan tersebut biasanya dibaca oleh panitia Natal.

 

Selain doa pembukaan, umat Kristiani juga bisa membaca doa syafaat Natal untuk menyambut kelahiran Yesus Kristus. Doa syafaat merupakan doa yang diucapkan atas nama orang lain, seperti mendoakan sesama jemaat hingga bangsa dan negara. Setelah itu, biasanya akan dilanjutkan kembali dengan pujian jemaat.

 

7. Sambutan Panitia

Di beberapa susunan acara ibadah perayaan Natal, biasanya ditambahkan pula bagian sambutan panitia setelah pujian jemaat dan doa pembukaan. Sambutan panitia ini menjadi tanda dimulainya acara perayaan Natal tersebut. 

 

Dan sambutan bisa dilakukan oleh ketua panitia dengan mengajak hadirin untuk menikmati momen berbagi kebahagiaan bersama keluarga, teman, serta masyarakat sekitar. Isi sambutannya sendiri dapat mengungkapkan ucapan syukur dan kegembiraan atas kelahiran Yesus Kristus.

 

8. Penyalaan Lilin

Prosesi penyalaan lilin biasanya dilakukan dalam ibadah perayaan Natal dan Paskah. Dimana lilin Natal ditempatkan di atas tiang kayu yang sudah dihiasi oleh pohon cemara. Makna lilin Natal ini yaitu sebagai simbol pengharapan terhadap Terang Allah yang akan datang ke dunia. 

 

Penyalaan lilin ini dapat dilakukan oleh ketua panitia Natal, pendeta, kepala desa setempat atau yang mewakili, maupun perwakilan undangan. Prosesnya tersebut akan diiringi oleh organ dari kidung jemaat, dengan posisi jemaat duduk. Setelah semua lilin dinyalakan, jemaat dipersilakan berdiri dan menyanyi dari kidung jemaat.

 

9. Drama Natal

Drama Natal adalah salah satu acara yang dilakukan dalam perayaan Natal. Drama ini biasanya menceritakan kisah kelahiran Yesus Kristus, namun bisa juga mengangkat berbagai topik yang menarik seperti persaudaraan dan kebaikan hati.

 

Intinya, drama Natal yang diangkat harus bisa menyampaikan suatu pesan moral yang menyentuh hati jemaat. Seringkali drama Natal tersebut dipentaskan oleh anak-anak pada perayaan hari Natal.

 

10. Pembacaan Puisi

Selain drama Natal, biasanya pembacaan puisi juga dimasukkan sebagai salah satu kegiatan saat perayaan Natal. Pembacaan puisi tersebut dilakukan sebagai persembahan sekaligus renungan guna memahami Natal dan Kristus.

 

Adapun ciri-ciri puisi Natal yaitu sifatnya menyentuh hati dan penuh makna, menggunakan bahasa dengan gaya yang khas, memiliki ritme dan irama yang khas, serta menggunakan diksi bersifat kiasan dan juga majas metafora. Setelah itu, bisa dilanjutkan kembali dengan pujian jemaat dan doa persembahan.

 

11. Penutup dan Berkat

Penutupan acara Natal diakhiri dengan kata penutup dari MC, terkadang disertai pula dengan sambutan terakhir dari panitia dan pembagian bingkisan kepada jemaat. Selain itu, akan dibacakan doa berkat secara singkat di akhir.

 

Di atas adalah contoh susunan acara ibadah perayaan Natal yang bisa kamu pertimbangkan. Perayaan Natal di Indonesia sendiri tidak selalu sama karena dipengaruhi pula oleh tradisi dan budaya di setiap daerah. Jadi kamu dapat mempertimbangkan hal ini juga sebelum menyusun susunan acara.

 

Selain merayakan natal dengan beribadah, jangan lupa untuk menjaga relasi dengan orang-orang terdekat dengan cara memberikan kado dan hampers natal spesial! Studiokado memiliki beragam koleksi hampers natal yang bisa kamu pilih untuk teman, saudara atau keluargamu.

 

Baca Juga : 

Something Pink

A little appreciation goes a long way... :) Also very suitable as a sweet and pr...

SAFEERA - Hampers Lebaran

Bigger item sizes, Kastengel Cookies and a handmade ceramic mug as an addition t...

Take a Break Mister

A thoughtful gift for the hard-working man